Apa yang engkau Sukai dari seorang Wanita /Pria ? (Jujur Lah dalam memilih)

Jumat, 02 Agustus 2013

doa Tak di Jabah ?

Pada hakekatnya Allah SWT sebagai pemilik sifat Rahman dan Rahim akan mengabulkan doa hamba yang meminta kepada-Nya. Kalaupun ada doa yang tidak diijabah sebenarnya adalah bukan karena Allah tetapi karena hamba itu sendiri.           
     Diceritakan dalam sebuah riwayat ketika suatu hari Sayidina Ali Karamallaahu Wajhah berkhutbah di hadapan kaum Muslimin. Ketika beliau hendak mengakhiri khutbahnya, tiba-tiba berdirilah seseorang di antara jamaah sambil berkata, “Ya Amirul Mu’minin, mengapa do’a kami tidak diijabah? Padahal Allah berfirman dalam Al-Qur’an, “Ud’uuni astajib lakum” (Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan permintaanmu). Lalu Sayidina Ali menjawab, “Sesungguhnya hatimu telah berkhianat kepada Allah dengan delapan hal, yaitu :
     Pertama. Engkau beriman kepada Allah, engkau mengetahui Allah, tetapi engkau tidak melaksanakan kewajibanmu kepada-Nya. Maka, tidak ada manfaatnya keimananmu itu.

Kedua. Engkau mengatakan beriman kepada Rasul-Nya, tetapi engkau menentang sunnahnya dan mematikan syari’atnya. Maka, apalagi buah dari keimananmu itu?

Ketiga. Engkau membaca Al Qur’an yang diturunkan melalui Rasul-Nya, tetapi tidak kau amalkan.

Keempat. Engkau berkata, Sami’na wa aththa’na (Kami mendengar dan kami patuh), tetapi kau tentang ayat-ayatNya.

Kelima.Engkau menginginkan syurga, tetapi setiap waktu engkau melakukan hal-hal yang dapat menjauhkanmu dari syurga. Maka, mana bukti keinginanmu itu?

Keenam. Setiap saat engkau merasakan kenikmatan yang diberikan oleh Allah, tetapi tetap engkau tidak bersyukur kepada-Nya.

Ketujuh. Allah memerintahkanmu agar memusuhi syetan seraya berkata, “Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh bagi(mu) karena sesungguhnya syetan-syetan itu hanya mengajak golongan supaya mereka menjadi penghuni neraka yang nyala-nyala” (QS. Al Faathir [35] : 6). Tetapi kau tidak memusuhi syetan dan justru kau bersahabat dengannya.

Kedelapan. Engkau jadikan cacat atau kejelekkan orang lain di depan mata sebagai bahan celaan atau ejekan, tetapi kau sendiri adalah orang yang sebenarnya lebih berhak dicela daripada dia.
 
   “Nah, bagaimana mungkin do’amu diterima, padahal engkau telah menutup seluruh pintu dan jalan do’a tersebut. Bertaqwalah kepada Allah, shalihkan amalmu, bersihkan batinmu, dan lakukan amar ma’ruf nahi munkar. Nanti Allah akan mengijabah do’amu itu”.
     Saudaraku kaum muslimin, mari introspeksi diri sampai sejauh mana keseriusan kita dalam berdoa kepada Allah SWT. Sudahkah selama ini kita ikuti ‘aturan main’ yang telah ditetapkanNya. Jangan-jangan permohonan doa kita selama ini mungkin hanya sekedar bacaan wajib setelah sholat saja, atau jangan-jangan kita selalu meminta saja bahkan sholatpun jarang-jarang atau justru tidak pernah kita lakukan. Jadi jangan sampai kita salahkan Allah SWT karena permintaan yang belum terpenuhi tetapi salahkanlah diri kita yang selalu meminta namun lalai dengan ketentuan yang telah digariskan-Nya. Wallahu a’lam bis shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kritik dan saran