Apa yang engkau Sukai dari seorang Wanita /Pria ? (Jujur Lah dalam memilih)

Minggu, 08 September 2013

Lebih takut pada atasan (bos dunia) daripada ALLOH SUBHANAHU WATA'ALA (Bos dunia akhirat)


Inilah Dunia , Hanya tipuan Belaka .
Hanya permainan Saja.
Mengaku umat Rasulullah saw ,tapi Islam di luarnya saja.
Astagfirullah, Saat ini hampir sebahagian manusia lebih mengutamakan dunia ketimbang mengutamakan kehidupan akhir nanti, orang lebih banyak mengutamakan apa yang menjadi untuk kebutuhan didunia ini, kebutuhan akan hari nanti ditempatkan pada urutan ke 12 atau urutan paling buncit lainnya setelah kebutuhan dunia terpenuhi.
lihat saja bagaimana seorang bisa dengan mudahnya meninggalkan shalat 5 waktu hanya karena alasan menjalankan perintah atasan atau, dengan alasan lain pula takut bos marah atau 1001 macam alasana lainnya,

Kadang seorang bos merasa bahwa mereka dapat melakukan apa saja pada bawahannya, dan kadang pula para bos tidak mau tahu masalah situasi dan kondisi, pokoknya saat  para bos membutuhkan para bawahan harus selalu dalam keadaan siap.
Banyak sekali kondisi dimana bawahan tidak berani menolak pada perintah atasan, contoh soal kita berani meninggalkan shalat hanya karena menjalankan perintah bos, padahal meninggalkan shalat sangatlah merugi, meninggalkan shalat kemudian mengutamakan atasan sama saja melepas berlian  mengejar recehan, tidakkah kita tahu bahwa shalat adalah keutamaan dari yang paling utama dimuka bumi ini, banyak lagi kondisi dimana kita melepas apa yang seharusnya kita dapatkan, dan kemudian kita hanya mendapatkan recehan yang tidak bisa mencukupi segala kebutuhan kita
.
Seharusnya para bawahan mau dan berani menentang dan megatakan tidak kepada para bos manakala ada hak – hak bawahan yang terzolimi, tapi menentang para bos membutuhkan keberanian dan nyali yang besar serta mau menanggung segala resiko.
Memang sangatlah sulit untuk mengutamakan apa yang seharusnya kita utamakan, sekarang jaman sudah berubah, sekarang orang lebih mengutamakan status dunia, dan salahnya lagi orang dihormati saat ini bukan karena kesucian hatinya melainkan saat ini orang dipandang dan dihargai dikarenakan kedudukan jabatan dan hartanya.

Mampukah kita mengutamakan sesuatu yang memang harus diutamakan, mampukah kita medahulukan perintah Allah dari pada perintah atasan, mampukah kita mengatakan “tidak” jika itu memang bertentangan dengan kebenaran, sanggupkah kita menanggung segala resiko, rasanya sangat berat, karena biasanya kita takut akan kehilangan dunia kita.

Rabu, 07 Agustus 2013

Jawaban Allah Ketika Kita Membaca Al-Fatihah


Banyak sekali orang yang cara membacanya tegesa-gesa tanpa spasi, dan seakan-akan ingin cepat menyelesaikan shalatnya. Padahal di saat kita selesai membaca satu ayat dari surah Al-Fatihah tersebut, ALLAH menjawab setiap ucapan kita.

Dalam Sebuah Hadits Qudsi Allah Subhanahu Wata'ala ber-Firman: "Aku membagi shalat menjadi dua bagian, untuk Aku dan untuk Hamba-Ku."


■ Artinya, tiga ayat di atas Iyyaka Na'budu Wa iyyaka nasta'in adalah Hak Allah, dan tiga ayat kebawahnya adalah urusan Hamba-Nya.

■ Ketika Kita mengucapkan "Alhamdulillahi Rabbil 'alamin". Allah menjawab: "Hamba-Ku telah memuji-Ku."

■ Ketika kita mengucapkan "Ar-Rahmanir-Ra him", Allah menjawab: "Hamba-Ku telah mengaagungkan-K u."

■ Ketika kita mengucapkan "Maliki yaumiddin", Allah menjawab: "Hamba-Ku memuja-Ku."

■ Ketika kita mengucapkan “Iyyaka na’ budu wa iyyaka nasta’in”, Allah menjawab: “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku.”

■ Ketika kita mengucapkan “Ihdinash shiratal mustaqiim, Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladdhooliin.”
Allah menjawab: “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku. Akan Ku penuhi yang ia minta.” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi)

■ Berhentilah sejenak setelah membaca setiap satu ayat. Rasakanlah jawaban indah dari Allah karena Allah sedang menjawab ucapan kita.

■ Selanjutnya kita ucapkan "Aamiin" dengan ucapan yang lembut, sebab Malaikat pun sedang mengucapkan hal yang sama dengan kita.


■ Barangsiapa yang ucapan “Aamiin-nya” bersamaan dengan para Malaikat, maka Allah akan memberikan Ampunan kepada-Nya.” (HR.Bukhari, Muslim, Abu Dawud)

Senin, 05 Agustus 2013

Doa Agar di wafatkan dalam Khusnul Khotimah



Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.

Saat menjelang kematian merupakan saat kesempatan terakhir bagi setan untuk menyesatkan hamba Allah. Setan berusaha sekuat tenaga untuk menyesatkannya, bahkan terkadang menjelma dalam rupa ayah dan ibunya.

Imam Ibrahim bin Muhammad bin Muflih al-Maqdisi al-Hambali dalam kitabnya Mashaaib al-Insan min Makaa-id al-Syaithan pada Bab ke-22 mengupas tentang usaha setan untuk menyesatkan orang mukmin pada saat kematian. Dalam bab tersebut, beliau menukilkan hadits yang diriwayatkan Abu Dawud dalam Sunannya bahwa  Iblis berkata kepada bala tentaranya pada saat kematian manusia: Berusahalah saat sekarang, karena jika kalian gagal tidak akan ada kesempatan lagi.

Dari Wailah bin al-Asqa’ berkata bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda, “Talkin (tuntun)-lah orang yang hendak meninggal dengan Laa Ilaaha Illallaah dan berilah kabar gembira dengan surga. Sesungguhnya orang yang mulia, dari kaum laki-laki dan wanita kebingungan dalam menghadapi kematian dan diuji. Sesungguhnya setan paling dekat dengan manusia pada saat kematian. Sedangkan melihat malaikat maut lebih berat daripada seribu kali tebasan pedang.” (HR. Abu Nu’aim)

Abdullah bin Ahmad berkata, “Pada saat saya hadir dalam kematian bapakku, saya membawakan kain untuk mengikat jenggotnya, sementara beliau dalam  keadaan tidak sadar. Kemudian pada saat beliau sadar, mengatakan, ‘Belum, belum!’ Beliau mengucapkan itu berkali-kali. Saya bertanya kepada beliau, ‘wahai bapakku, apa yang tampak padamu?’ Beliau menjawab, ‘setan berdiri di depanku sambil menggigit jarinya seraya mengatakan, ‘aku gagal menggodamu wahai Ahmad.’ Saya katakan, ‘Belum, sebelum saya benar-benar meninggal’.”

Abu Hasan al-Qabisi dalam Risalah Ibnu Abi Zaid meriwayatkan bahwa seorang hamba tatkala sedang menghadapi kematian ada dua setan yang menggoda dari atas kepalanya. Salah satunya berada di sebelah kanan dan satunya lagi di sebelah kiri. Adapun yang di sebelah kanan menyerupai bapaknya lalu berkata, “Wahai anakku, saya sangat sayang dan cinta kepadamu. Jika kamu mau mati, maka matilah dengan membawa agama Nasrani sebab dia adalah sebaik-baik agama.” Dan yang berada di sebelah kiri menyerupai ibunya dan berkata, “Wahai anakku, perutku dahulu tempat hidupmu dan air susuku sebagai minumanmu serta pangkuanku sebagai tempat tidurmu, maka saya minta hendaknya kamu mati dengan membawa agama Yahudi sebab dia adalah sebaik-baik agama.”

Maka menurut Imam al-Ghazali, pada saat itu Allah menggelincirkan orang-orang yang dikehendaki oleh-Nya tergelincir. Demikian itu yang dimaksud dengan firman Allah,

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami.” (QS. Ali Imran: 8)

Maksudnya, Ya Allah janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan pada saat kematian setelah Engkau beri petunjuk kepada kami beberapa kurun waktu.

Jika Allah menghendaki hidayah dan keteguhan pada hamba-Nya, maka datanglah rahmat dan Malaikat Jibril untuk mengusir setan dan mengatakan kepada orang beriman, “Wahai orang mukmin, mereka itu adalah musuh-musuhmu dari kalangan setan, maka meninggallah kamu dalam keadaan membawa agama yang hanif dan syariat Muhammad.” Dan tidak ada sesuatu yang paling dicintai oleh orang beriman kecuali Malaikat itu dan itulah yang dimaksud firman Allah,

وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

“Dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran: 8).” Selesai perkataan Imam al-Ghazali yang dinukil Imam Ibrahim bin Muhammad al-Maqdisi dalam Menelanjangi Setan, hal. 277-278)

Oleh sebab itu penting sekali kita meminta keteguhan kepada Allah dan dilindungi dari kesesatan khususnya saat sakaratul maut, karena amal-amal kita ditentukan pada penutupnya.

Sangat banyak doa yang diabadikan Al-Qur’an dan sunnah Nabi Shallallaahu 'Alaihi Wasallam yang bermakna permintaan agar akhir hayat husnul khatimah, di antaranya:

1. Doa agar diwafatkan di atas Islam:

-  Doa Nabi Yusuf 'Alaihis Salam:

تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ

“Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh.” (QS. Yuusuf: 101)

-  Doa tukang sihir Fir’an yang telah bertaubat,

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ


“Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu).” (QS. Al-A’raaf: 126)

2. Doa diteguhkan di atas hidayah,

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." (QS. Ali Imran: 8)

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِيْنِكَ

“Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkan hati kami di atas agama-Mu." (HR. Ahmad dan at Tirmidzi)

3. Doa agar diselamatkan dari godaan setan saat mengalami sakaratul maut.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَرَمِ وَالتَّرَدِّي وَالْهَدْمِ وَالْغَمِّ وَالْحَرِيقِ وَالْغَرَقِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَأَنْ أُقْتَلَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِرًا وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَمُوتَ لَدِيغًا

“Ya Allah, sunguh aku berlindung kepada-Mu dari pikun, terjatuh dari ketinggian,  keruntuhan bangunan, kedukaan, kebakaran, dan tenggelam. Aku berlindung kepada-Mu dari penyesatan setan saat kematian, terbunuh dalam kondisi murtad dan aku berlindung kepada-Mu dari mati karena tersengat binatang berbisa.” (HR. Al-Nasai dan Abu Dawud. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Al-Jami’: no. 1282)

Makna berlindung dari penyesatan syetan ketika datang kematian adalah dikuasai olehnya ketika berpisah dari dunia sehingga setan berhasil menyesatkannya, menghalanginya dari taubat, menghambatnya dari memperbaiki dirinya dan meninggalkan kezaliman yang telah diperbuat sebelumnya. Atau menjadikannya putus asa dari rahmat Allah, membenci kematian dan berat meninggalkan dunia sehingga dia tidak ridha dengan ketentuan Allah padanya berupa kematian dan berpindah ke negeri akhirat. Akibatnya dia mengakhiri hidupnya dengan keburukan dan bertemu Allah dalam kondisi murka kepadanya. (Disarikan dari keterangan Imam al-Khathabi dalam Hasyiyah al-Suyuthi).

Penutup

Sesungguhnya akhir hayat kita memiliki kaitan dengan amal kita sejak sekarang. Siapa yang senantiasa menjaga ketaatan kepada Allah dengan penuh keikhlasan, insya Allah dia akan mengakhiri hidupnya di atas kondisi tersebut. Sebaliknya, siapa yang mengotori hidupnya dengan maksiat dan kejahatan, atau bahkan sengaja menyimpang, kesempatan taubat sering disia-siakan dengan menunda-nunda, atau bahkan mencari-cari pembenaran atas kesalahan, maka biasanya dia akan mengahiri hidupnya dengan su'ul khatimah. Semoga Allah menyelamatkan kita dari kondisi semacam ini.

Selain itu, jangan lupa untuk senantiasa berdoa dan memohon kepada Allah hidayah dan keteguhan sampai ajal menjemput. Allah Mahakuasa terhadap alam semesta untuk menyesatkan atau memberi petunjuk. Jangan tertipu oleh banyaknya amal shalih seorang semua itu menjamin keselamatan sehingga merasa tak butuh kepada Allah. semoga doa-doa di ata dapat membantu kita mengamalkan doa yang berisi permintaan khusnul khatimah. Wallahu Ta’ala a’lam

Hukuman Pendusta Di dunia Semut



Syaikh nabil Al-Audhi bercerita di akun Facebooknya tentang hukuman keras atas pendusta di dunia semut. Pada suatu ketika beliau duduk di satu tempat. Pandangan beliau bergerak mengarah ke sana kemari melihat makhluk Allah dan memperhatikan keajaiban ciptaan-Nya.

Pandangan beliau tertuju kepada seekor semut yang menjelajahi tempat di sekitar beliau. “Dia mencari sesuatu yang saya tidak yakin ia tahu apa yang dicarinya,”tutur beliau. Tetapi dia terus mencari dan mencari, tidak merasa lelah dan bosan.

Di tengah-tengah pencariannya, semut tersebut menemukan sisa tubuh belalang, tepatnya kaki belalang. Ia berusaha mengambil dan menarik kaki belalang tersebut. Ia berusaha membawanya ke tempat tujuannya di dunia semut. Ia sangat bersemangat menyelesaikan pekerjaannya tanpa merasa ada beban. Berusaha dan terus berusaha.

Setelah gagal untuk membawanya, “ia lari dan pergi ke tempat yang tidak kuketahui dan menghilang.” Ujar Syaikh Nabil.

Tak lama ia kembali bersama sekumpulan semut yang banyak. Ternyata semut tersebut mengundang kawan-kawannya untuk membantunya membawa kaki belalang yang gagal dibawanya tadi.

Syaikh mengatakan, “Aku ingin sedikit hiburan dan membawa belalang, tepatnya kaki belalang dan menyembunyikannya.” Sehingga semut tadi dengan dibantu sekawanannya mencari kaki belalang ke sana kemari. Sampai akhirnya mereka putus asa menemukannya. Kemudian mereka semua pergi.

Tak lama berselang, satu semut tadi kembali sendirian. Lalu aku letakkan kaki belalang di depannya. Mulailah ia mengelilinginya dan melihat di sekitarnya. Lalu ia mulai menariknya. Berusaha dan terus berusaha sehingga ia tak mampu lagi melanjutkannya.

Kemudia ia pergi lagi untuk memanggil sekawanannya untuk membantunya membawa kaki belalang yang sedari tadi berusah ditariknya sendiri. Datanglah sekumpulan semut bersama dirinya. “Saat aku melihat kedatangan mereka aku tertawa-tawa dan aku ambil kaki belalang tersebut lalu aku sembunyikan dari mereka,” tutur beliau.

Mereka mencarinya ke sana ke sini. Mencari dengan penuh keikhlasan dan semangat yang membaja. Ia berkeliling ke sana ke sini. Melihat ke kanan dan ke kiri. Berharap melihat dan menemukan kaki belalang tadi. Tapi, ia tak menemukannya. “Aku sembunyikan belalang tersebut dari pandangan mereka,” tutur Syaikh.

Kemudian semut-semut tersebut berkumpul setelah penat mencari. Di tengah-tengah mereka berdiri satu semut yang mengundang mereka. Kemudian mereka menyerangnya dan memotong-motong tubuhnya di depan mata Syaikh dan beliau melihat sendiri kejadian tersebut. Beliau terheran-heran dengan kejadian tersebut. Mereka membunuhnya. Ya, membunuh dan memutilasi seekor semut di depan mata beliau. Karena mereka menyangka bahwa semut tadi membohongi mereka. “Ya, mereka membunuhnya di depanku dan ia dibunuh karena sebab aku,” ujar beliau.

Subhanallah, dalam dunia semut perbuatan dusta adalah perbuatan sangat buruk dan tercela sehingga pelakunya layak dibunuh. Para semut menilai perbuatan bohong adalah termasuk tindak kejahatan.

. . . dalam dunia semut perbuatan dusta adalah perbuatan sangat buruk dan tercela sehingga pelakunya layak dibunuh. . .

Islam Memandang Perbuatan Dusta

Dalam ajaran Islam, perbuatan dusta atau berbohong sangat-sangat dicela. Bahkan Islam mengategorikannya sebagai bagian dari tanda kekufuran dan kenifakan. Karenanya, Umat Islam diperingatkan secara umum agar tidak berdusta.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman,

وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآَيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

“Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah: 39)

إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِآَيَاتِ اللَّهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْكَاذِبُونَ

“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.” (QS. Al-Nahl: 105)

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ

“Tanda orang munafik ada tiga: apabila ia berkata dusta, apabila berjanji mengingkari, dan apabila diberi amanat berkhianat.” (Muttafaq ‘Alaih)

Dalam hadits yang sangat masyhur, “Ada empat hal, yang jika berada pada diri seseorang maka ia menjadi seorang munafiq sesungguhnya, dan jika seseorang memiliki kebiasaan salah satu dari padanya, maka berarti ia memiliki satu kebiasaan (ciri) nifaq sampai ia meninggalkannya; bila dipercaya ia berkhianat, bila berbicara ia berdusta, bila berjanji ia memungkiri dan bila bertikai ia berbuat curang.” (Muttafaqun 'alaih)

Maka semaksimal mungkin kita menghindarkan diri dari berbohong. Jangan mudah berkata dusta walau dalam perkara-perkara kecil. Karena demikian itu akan mengurangi kepercayaan orang kepada kita saat kita menyampaikan kebenaran.

Dahsyatnya Siksa Atas Pendusta

Siksa yang diancamkan atas pendusta sangat berat. Dalam hadits Samurah bin Jundab yang sangat panjang, dijelaskan akibat yang akan ditanggung oleh pendusta yang kebohongannya sudah sampai ke ufuk. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menceritakan apa yang beliau temui dalam mimpinya,

فَانْطَلَقْنَا فَأَتَيْنَا عَلَى رَجُلٍ مُسْتَلْقٍ لِقَفَاهُ، وَإِذَا آخَرُ قَائِمٌ عَلَيْهِ بِكَلُّوِبٍ مِنْ حَدِيْدٍ، وَإِذَا هُوَ يَأْتِي أَحَدَ شِقَّيْ وَجْهِهِ فَيُشَرْشِرُ شِدْقَهُ إِلَى قَفَاهُ، وَمِنْخَرَهُ إِلَى قَفَاهُ، وَعَيْنَهُ إِلَى قَفَاهُ. (قَالَ : وَرُبَّمَا قَالَ أبو رَجَاء: فَيَشُقُّ). قَالَ: ثُمَّ يَتَحَوَّلُ إِلَى الْجَانِبِ الآخَرِ فَيَفْعَلُ بِهِ مِثْلَ مَا فَعَلَ بالجَانِبِ الأَوَّلِ، فَمَا يَفْرُغُ مِنْ ذَلِكَ الْجَانِبِ حَتَّى يَصِحَّ ذَلِكَ الْجَانِبُ كَمَا كَانَ، ثُمَّ يَعُوْدُ عَلَيْهِ فَيَفْعَلَ مِثْلَ مَا فَعَلَ الْمَرَّةَ الأُوْلَى. قَالَ: قُلْتُ لَهُمَا : سُبْحَانَ الله، مَا هَذَانِ؟ قَالَ: قَالاَ لِي : اِنْطَلِقْ اِنْطَلِقْ.

“Kemudian kami berangkat lagi mendatangi orang yang terlentang pada tengkuknya. Ternyata ada orang lain yang berdiri di atasnya sambil membawa kait (yang terbuat) dari besi. Tiba-tiba ia datangi sebelah wajah orang yang terlentang itu, lalu ia robek (dengan kait besi tersebut) mulai dari sebelah mulutnya hingga tengkuknya, mulai dari lubang hidungnya hingga tengkuknya, dan mulai dari matanya hingga tengkuknya. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam kemudian bersabda: “Selanjutnya orang itu berpindah ke sebelah wajah lainnya dari orang yang terlentang tersebut dan melakukan seperti yang dilakukannya pada sisi wajah yang satunya. Belum selesai ia berbuat terhadap sisi wajah yang lain itu, sisi wajah pertama sudah sehat kembali seperti sedia kala. Maka ia mengulangi perbuatannya, ia lakukan seperti yang dilakukannya pada kali pertama.”

Di penghujung hadits dijelaskan dosa yang diperbuat oleh laki-laki tadi, “Sesungguhnya laki-laki itu setiap keluar dari rumahnya ia berdusta (berbohong) yang kebohongannya sampai ke kaki-kaki langit (tersebar ke mana-mana,-terj)” (HR. Al-Bukhari) dalam riwayat lain, “Ia disiksa demikian hingga tiba hari kiamat.”

Siksa dahsyat yang ditimpakan kepada pendusta di atas terjadi di alam kuburnya sebagai adzab kubur. Ini terus disiksakan atasnya sampai terjadinya hari kiamat. Semoga Allah menyelamatkan kita darinya.

Bahaya...., Lisan Mu bs Menghancurkan PuasaMu



Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Lisan memiliki peran sangat penting dalam pelaksanaan ibadah shiyam. Ada beberapa amalan utama di dalamnya yang menjadi domain lisan seperti membaca Al-Qur'an, zikir, doa, dan lainnya. Amalan-amalan tersebut akan menyempurnakan pahala ibadah shiyam.

Sebaliknya, lisan yang tidak dikendalikan akan bisa merusak puasa hilang nilai dan pahalanya. Artinya nilai pahala bisa berkurang, bahkan bisa tidak didapatkan sama sekali akibat kesalahan-kesalahan lisan.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

 مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ اَلزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ, وَالْجَهْلَ, فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengerjakannya serta berlaku bodoh, maka Allah tidak butuh kepada ia meninggalkan makanan dan minumannya.” (HR. Bukhari dan Abu Dawud. Lafadznya menurut riwayat Abu Dawud)

Qaul Al-Zuur adalah perkataan yang menyimpang dari kebenaran dan condong kepada kebatilan. Masuk di dalamnya setiap perkataan haram. Misalnya: bohong, ghibah (menggunjing), adu domba, kesaksian palsu, mencaci, mencela, dan semisalnya.

Sebenarnya, Perkataan Zuur diharamkan di mana saja dan kapan saja. Tetapi semakin tegas larangannya dan semakin besar dosanya apabila dikerjakan pada waktu-waktu utama seperti Ramadhan, dan di tempat yang mulia seperti di dua tanah haram, dan pada kondisi yang utama seperti shiyam.

Al-Jahlu juga sebutkan sebagian ulama berkaitan dengan amal lisan. Yakni, perkataan yang menjerumus kepada hal-hal porno dan jorok.

Jadi, perbuatan lisan punya pengaruh yang sangat besar terhadap kegiatan puasa kita. Bahkan sebagian ulama menyebutkan, apabila perbuatan-perbuatan tersebut dilakukan oleh orang yang melaksanakan puasa maka puasanya akan berkurang makna dan pahalanya. Puasanya menjadi tidak sempurna. Walaupun tetap sah puasa yang ia kerjakan dan tak perlu mengulanginya lagi.

Ada sebagian ulama yang memahami makna “maka Allah tidak butuh kepada ia meninggalkan makanan dan minumannya,” adalah keterangan bahwa ibadah tersebut tidak diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Ibnul Munir dalam Hasyiyah-nya menyebutkan bahwa ini adalah kinayah (kiasan) puasanya tidak diterima. Pendapat lainnya mengatakan, “Puasa yang tercampur dengan al-Zuur tertolak. Sebagian yang lain mengatakan, puasa semacam ini tidak mendapat keridhaan Allah yang menyebabkan diterima puasa.

Ibnul ‘Arabi berkata: tuntutan hadits ini bawha orang yang mengerjakan apa-apa yang telah disebutkan maka tidak diberi pahala atas puasanya.” Maknanya: Pahala orang yang berpuasa tidak sebanding dengan dosa zuur (dusta dan semisalnya) dan yang disebutkan bersamanya.

Bukanlah maksud disyariatkan puasa itu hanya merasakan lapar dan haus, tapi juga menahan syahwat , dan menundukkan nafs amarah kepada nafs muthmainah. Puasa juga sebagai moment untuk membina diri, memuliakan akhlak, dan membaguskan tabiat. Jika tidak bisa demikian maka Allah tidak akan menerima ibadah shiyam tersebut.

Oleh sebab itu, orang yang sedang berpuasa wajib menjaga lisannya. Jangan sampai keluar dari lisannya kecuali yang baik-baik dan mendatangkan keridhaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala seperti membaca kalam-Nya (Al-Qur'an), zikir, doa, menasihati kepada kebenaran, mencegah dari kemungkaran, bertutur kata yang lembut kepada orang lain, tidak emosi dengan kalimat-kalimat kemarahan dan selainnya. Wallahu Ta’ala A’lam.

Sifat-sifat orang ketika di zhalimi



Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Saat seseorang dizalimi atau disakiti orang lain ada tiga macam sikap dalam meresponnya. Pertama, membalasnya secara berlebihan. Kedua, membalas sekadar dengan kezaliman tersebut. Ketiga, bersabar, memaafkan dan membuat perbaikan.

Siapa yang membalas secara berlebihan maka ia telah berbuat dosa dari sikap berlebihannya tersebut. Siapa yang membalas sesuai dengan kadar kezaliman yang menimpanya maka ia tidak mendapat dosa dan tidak mendapat pahala. Sedangkan siapa yang bersabar, memaafkan, dan membuat perbaikan maka ialah yang mendapat pahala besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Allah Ta'ala berfirman,

وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ

"Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka Barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah.  Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim." (QS. Al-Syura: 40)

. . . Allah menyiapkan pahala besar kepada orang yang memaafkan karena ia memperlakukan hamba dengan sesuatu yang ia suka jika Allah memperlakukan dirinya dengan hal itu. Ia suka kalau Allah memaafkan kesalahannya, karenanya ia memaafkan orang yang telah berbuat salah kepada dirinya. . .

Dalam ayat ini disebutkan tiga tingkatan dalam merespon tindak kezaliman. Yaitu adil, utama, dan zalim.

Pertama, tingkatan adil ditunjukkan oleh kalimat, "Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa." Tindakan kejahatan dibalas dengan kejahatan serupa tidak melebihi dan tidak menguranginya. Ini dinilai lebih adil dan memuaskan jiwa orang yang dizalimi. Karenanya Islam menyariatkan qishahs. Yaitu membunuh dibalas bunuh, melukai dibalas melukai yang serupa, dan selainnya. Ini seperti firman Allah yang lain,

فَمَنِ اعْتَدَى عَلَيْكُمْ فَاعْتَدُوا عَلَيْهِ بِمِثْلِ مَا اعْتَدَى عَلَيْكُمْ

"Oleh sebab itu barang siapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu." (QS. Al-Baqarah: 194)

وَإِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوا بِمِثْلِ مَا عُوقِبْتُمْ بِهِ وَلَئِنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِلصَّابِرِينَ

"Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar." (QS. Al-Nahl: 126)

"Bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada qishashnya. Barang siapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya." (QS. Al-Maidah: 45)

Namun perlu diingat, siapa yang membalas kejahatan dengan yang serupa ia tidak mendapat dosa dan tidak pula mendapat pahala.

Kedua, tingkatan utama, memaafkan dan berbuat baik kepada orang yang telah berbuat buruk kepadanya. Ini ditunjukkan oleh kalimat, "Maka Barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah." Artinya, Allah akan memberikan ganjaran yang besar dan pahala yang banyak kepadanya.

Ibnu Katsir berkata: "Maksudnya: Allah tidak akan menyia-nyiakan sikapnya itu di sisi-Nya. Tetapi Allah akan memberikan pahala yang besar dan balasan baik yang setimpal. Disebutkan dalam hadits shahih, "Tidaklah Allah menambah kepada hamba melalui maaf yang ia berikan kecuali kemuliaan"." (HR. Muslim)

Allah menyiapkan pahala besar kepada orang yang memaafkan karena ia memperlakukan hamba dengan sesuatu yang ia suka jika Allah memperlakukan dirinya dengan hal itu. Ia suka kalau Allah memaafkan kesalahannya, karenanya ia memaafkan orang yang telah berbuat salah kepada dirinya. Karena balasan sesuai dengan jenis amal. (Lihat Tafsir Al-Sa'di)

Namun di sini ada syaratnya, memaafkan tersebut menimbulkan perbaikan. Maka jika orang yang berbuat jahat dimaafkan ia tetap pada kejahatannya atau akan berbuat jahat kepada selainnya atau akan lebih banyak lagi membuat kerusakan maka syariat memerintahkan untuk menghukumnya. Orang seperti ini tidak layak mendapat dimaafkan. Karenanya tidak disyariatkan memberikan maaf kepadanya.  

. . . jika orang yang berbuat jahat dimaafkan ia tetap pada kejahatannya atau akan berbuat jahat kepada selainnya atau akan lebih banyak lagi membuat kerusakan maka syariat memerintahkan untuk menghukumnya. . .

Ketiga, tingkatan zalim disebutkan dalam firman-Nya, "Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” Yaitu orang yang memulai berbuat buruk kepada orang lain atau membalas keburukan orang lain dengan yang lebih banyak daripada keburukannya. Maka kelebihan tersebut dinilai sebagai perbuatan zalim.

Pembagian tiga tingkatan dari ayat di atas sesuai dengan tingkatan orang Islam dalam QS. Fathir: 32. Yakni Zhalimun Linafsihi (menganiaya diri sendiri), Muqtashid (pertengahan), dan Sabiqum Bil Khairat bi Idznillah (lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah).

Maka Muqtashid adalah "Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa." Sedangkan Sabiqum Bil Khairat bi Idznillah adalah , "Maka Barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah." sementara zalimun Linafsih adalah "Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” Maka Allah memerintahkan berbuat adil, lalu menganjurkan berbuat yang lebih utama, dan melarang dari berbuat zalim. Wallahu Ta'ala A'lam.

Minggu, 04 Agustus 2013

FADHILAH DAN KHASIAT BISMILLAH.

Fadhilat dan khasiat Bismillah



Junjungan besar kita Nabi Muhammad s.a.w. pernah bersabda:

“Tiada seorang bambapun mengucapkan ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM” kecuali Allah s.w.t. perintahkan para malaikat yang bertugas mencatat amal manusia untuk mencatat dalam buku induknya empat ratus (400) kebaikan.”

KHASIAT BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM



Basmallah sebuah kalimat yang tidak asing bagi seorang muslim. Basmallah diucapkan ketika akan memulai setiap perkara yang bermanfaat. Rasulullah bersabda, “Setiap perkara yang tidak dimulai dengan bismillah (dalam riwayat lain: dengan mengingat Allah), maka amalan tersebut terputus (kurang) keberkahan-Nya.”

Syekh Muhd.Abdul berkata didalam tafsirnya : “Al-Qur’an itu Imam dan ikutan kita,karena itu Al-Qur’an dimulai dengan kalimat ini,yaitu dengan Bismillah.Itu satu petunjuk bagi kita agar sekalian perbuatan kita dimulai dengan membaca Bismillah.”

Dzikir kalimat basmalah ini mengandung keutamaan, diantaranya sebagai berikut:

Dilindungi Allah dari gangguan Jin dan Setan

Dan sabda Rasulullah: “Penghalang antara mata jin dan aurat Bani Adam, apabila salah seorang dari mereka melepas pakaiannya, ialah dengan membaca Bismillah.”

“Apabila seorang masuk ke rumahnya dan mengingat Allah (berdzikir) ketika masuknya dan ketika makan, maka setan berkata: “Tidak ada tempat istirahat dan makan malam untuk kalian.” Dan apabila ia masuk dan tidak mengingat Allah ketika masuk, maka setan berkata: “Kalian telah mendapatkan tempat istirahat.” Dan apabila ia tidak mengingat Allah ketika makan, maka ia berkata:”Kalian mendapatkan tempat istirahat dan makan malam”

Dilindungi Allah dari gangguan orang yang bermaksud jahat

Ketika Khalid bin Walid tertimpa kebimbangan, mereka berkata kepadanya, “Berhati-hatilah dengan racun, jangan sampai orang asing memberikan minum padamu,” maka ia berkata, “berikanlah kepadaku,” dan ia pun mengambil dengan tangannya dan membaca: “Bismillah,” lalu ia meminumnya. Maka sedikitpun tidak memberikan bahaya kepadanya.

Hadist tersebut diatas memperjelas betapa pentingnya mengucapkan basmallah ketika akan memulai suatu pekerjaan sehari-hari yang bersifat positif. Selain khasiat diatas, Basmallah dapat memberikan berbagai manfaat lain bagi kita (keilmuan saya ambil dari berbagai kitab, dan saya sertakan juga sebagian pengamalan nyata setelah mengamalkannya)

Fadilatnya:

1. Di cintai oleh semua manusia

2. Dihormati serta di muliakan oleh semua mahluk

3. Menarik Rezeki baik Lahir maupun Ghaib

4. Penjagaan & Keselamatan

5. Dapat menundukkan semua golongan Jin

6. Tidak tergelincir ketika berjalan di atas Air

7. Menyembunyikan diri dari penglihatan orang ( Halimun )

8. Pelaris

9. Mengirimkan suara jarak jauh

10. Dapat menawarkan Racun

11. Kebal terhadap segala macam senjata tajam

12. Dapat mengubati penyakit lahir maupun Batin

13. Anti sihir, ilmu hitam, tenung dan sejenisnya

14. Dapat menawarkan Bisa binatang

15. Bantuan khusus dari Allah

Berbagai Khasiat Basmalah:

1.Menumbuhkan Wibawa yang Besar.

Bila kalimat bismillah (huruf arab) ditulis pada kertas sebanyak 600 kali dengan tatacara yang benar. Kemudian dilipat dan dibawa kemana pun anda pergi, InsyaAllah tidak ada orang yang akan mencelakai anda, pancaran aura anda akan terlihat berkali lipat lebih berwibawa dihadapan kawan maupun lawan.

2. Menghindarkan dari sesuatu yang tidak diinginkan.

Bila kalimat bismillah (huruf arab) ditulis pada kertas atau kain sebanyak 113 kali pada permulaan bulan Muharam disertai dengan tatacara yang benar kemudian dibawa kemana saja anda pergi. InsyaAllah anda akan terhindar dari sesuatu yang anda benci.

3. Mendatangkan Bermacam Hajat.

Bacalah bacaan basmallah sebanyak 12000 kali dan setiap selesai 1000 kali baca shalawat:”Allahumma sali wa sallim ala sayyidina Muhammad.” Lalu berdoalah pada Allah apa yang diminta, InsyaAllah segera terkabul. Selama isi doa itu baik (positif).

4. Melariskan Dagangan.

Karomah / khasiat basmallah dapat juga untuk tujuan melariskan dagangan, selama barang dagang tersebut HALAL, dengan cara membaca kalimat basmallah sebanyak 786 kali, setiap hari selama 7 hari berturut-turut. InsyaAllah dagangan anda dalam waktu cepat atau lambat akan semakin laris.

5. Mencerdaskan akal.

Bacakan kalimat basmallah pada segelas air yang biasa kita minum (banyaknya air sesuai kebutuhan) sebanyak 786InsyaAllah akan mudah menghafal sesuatu dan otaknya bertambah cerdas. Lakukan ikhtiar ini selama 7 hari berturut-turut. Bisa untuk diri pribadi, anak, atau orang lain. kali pada saat matahari sedang terbit atau menjelang terbit. Kemudian minumkan pada orang yang dikehendaki

6. Aman dari gangguan setan.

Bacalah kalimat basmallah sebanyak 21 kali ketika akan menjelang tidur. Usahakan jangan mengatakan sesuatu setelah membaca basmallah sampai akhirnya tertidur. InsyaAllah tidur anda akan tenang dan aman dari gangguan setan / mimpi buruk.

7. Memperlancar Persalinan.

Caranya kalimat basmallah ditulis di dalam gelas, lalu dituang dengan air zam-zam atau air tawar kemudian diminumkan kepada orang yang susah melahirkan. InsyaAllah akan mempermudah melahirkan.

8. Dan diantara khasiat ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM” dan ‘LA HAU LAWALA QHU WATAILLA BILLAHI ALIYIL AZIM” maka ia dihindarkan daripada tujuh puluh musibah diluar keperihatinan, kesusahan, penyakit akal dan membebel.

9. Barangsiapa membaca ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM” 21 kali ketika hendak tidur maka ia aman dari syaitan laknatullah, kecurian, maut mendadak dan bala.

10. Barangsiapa membaca ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM” ketika hendak bersetubuh (jimak) maka anaknya kelak cerdas dan terbuka hatinya serta menjadi anak yang soleh dan baginya kebajikan sejumlah tarikan nafas anaknya itu.

11. Barangsiapa membaca ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM’ 41 kali pada telinga orang yang pengsan maka ia akan segera siuman (sedar).

12. Barangsiapa membaca ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM” 313 kali dan selawat atas Nabi Muhammad s.a.w. 100 kali pada hari Ahad disaat matahari terbit dengan menghadap kearah Kiblat maka Allah s.w.t. memberi rezeki tanpa diduga bersamaan fadhal dan kemurahan Allah s.w.t.

13. Barangsiapa membaca ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM” 786 kali lalu ditiupkan pada air lalu diminumkan kepada orang yang bebal selama tujuh (7) hari disaat matahari terbit maka lenyaplah kebeballannya dan ia akan hafal apa yang didengarnya.

14. Barangsiapa membaca ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM” 50 kali dihadapan orang yang zalim atau penguasa yang bengis maka ia akan tunduk atau ketakutan.

15. Terpelihara Dari Rasukan Jin Dan Syaitan –Tulis sebanyak 35 kali lalu pasangkan pada pintu. InsyaAllah, jin dan syaitan tidak akan berani masuk.

16. Barangsiapa menulis ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM” 101 kali diatas kertas lalu diletak disawah padinya maka sawahnya akan subur dan terpelihara dari bencana dan kalau dituliskan pada kain kafan 70 kali maka mayatnya yang berselimutkan kain kafan itu akan aman dari bahaya Munkar dan Nakir juga ia terlindung dari siksa kubur.

17. Barangsiapa menulis ‘ARRAHMANIRRAHIM’ sebanyak 50 kali khalimat tersebut didalam bahasa Arab lalu dibawa dan pergi kehadapan orang yang zalim maka ia akan aman dari keburukannya, dan saat menghadap itu bacalah ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM’ sebanyak 50 kali.

18. Ikhtiar mohon anaknya hidup dan sihat: tulislah ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM’ dengan huruf Arab lalu dipakaikan kepada perut perempuan yang sedang hamil itu.

19. Mohon maju perniagaannya: bacalah ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM’ sebanyak 786 kali dihadapan dagangannya lalu dihembuskan. Demikianlah dilakukan selama 7 hari. (Is’adurrafiq)

20. Ikhtiar mendapat ikan dengan cepat: Tulislah ‘BISMILLAHHIRRAHMANNIRRAHIM’ diatas timah lalu diletakkan pada jaring atau kail. Insyaallah berduyunm-duyun datang ikan dari segala penjuru.

Tatacara ijazah dan amalan Bismalah Untuk Perawat

Pengijazahan yakni dibacakan al-fatihah dan dihadiahkan kepada rasullullah, keluarga dan sahabat baginda serta para wali allah, guru-guru agama di dunia sama ada yg masih hidup dan yg telah meningga dunia dan seluruh sekolah pondok di Malaysia, Patani dan Indonesia mohon agar mendapat perlindungan Allah. Hanya niat pada pertama kali mula membaca dan beramal. Ilmu ini baik dan bermanfaat. Setelah itu lengkaplah ijazahnya kerana Allah Ta’ala. Maka telah tamat ijazahnya

1. Berpuasa 7 Hari yang di mulai hari Jumaat ( Puasa Biasa )

2. Membaca Bismillah 786 x setiap selesai solat fardu

3. Membaca Basmillah 3x setiap selesai membaca Basmalah yg 786 x

4. Setiap selesai Solat isya membaca Bismillah 12000x, tiap-tiap mendapat 1000 x melaksanakan solat sunat hajat 2 Raka’at.

5. Selalu dalam keadaan Wudhu

6. Memperbanyak Selawat

7. Selesai puasa 7 hari pada hari jumaatnya pergi ke Masjid sebelum masuk diwajibkan untuk bersedekah seadanya kepada 7 Faqir Miskin, selesai solat Jumaat bacalah basmalah 3 x

8. Setelah selesai Basmalah didawamkan rutin ba’da subuh dan Maghrib (solat sunat)

9. Kalau mempunyai hajat apa saja, anda tinggal membaca Bismillah 786 x kemudian dengan izin Allah hajat anda di kabulkan oleh Allah seketika.

10. Untuk perubatan dan Pelaris di baca kan ke Air lalu di minumkan.

11. Untuk melihat makhluk ghaib di bacakan ke kasturi asli/kasturi putih/kasturi hitam sebanyak 12000x dan dizikirkan surah Surat Al-Mulk ayat 14, Surat Al- An’am Ayat 103 dan Surah Qaf ayat 22 sebanyak 71x dan ditiupkan di kasturi tersebut, kemudian disapukan di antara 2 alis dan teruskan wirid bismillahirrahmanirrahim hingga nampak mkahluk ghaib.

12. Untuk mengusir sihir dan sejenisnya di bacakan pada air, kemudian diusapkan ke seluruh anggota badan pesakit

ISMUL A’ZOM

Imam Abi Hamid Al-Ghazali menerangkan dalam kitabnya Al-Maqshadul asna syarhi asmaa illahi Husna:

“Sebuah warid menerangkan, Rasulullah saw berkata: “Ismul a’zam terdapat dalam dua buah ayat. Pertama “Wa ilaa hukum” sampai akhir (Ar-Rahim) dan kedua, ayat permulaan surah Ali Imran, yaitu “ Alif laam miin sampai akhir” (alQayyuum).

Menurut imam Al-Ghazali, Ismul A’dhom adalah ayat berikut:

Wa ilaahukum ilaahun waahid, laa ilaaha illa huwar rahmaanur rahim. Alif laam miim. Alaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum. Allaahumma innii as aluka bi annii asyaduannaka antallaahu laa ilaaha illaa antal ahadush shamadu lam yalid walam yuulad walam yakun lahuu kufuwan ahad.

Ertinya: Dan Tuhan kamu adalah Tuhan yang satu. Tidak ada Tuhan yang patut disembah hanya Dia (Allah) yang maha Pengasih dan Penyayang. Alif Laam Miim (Hanya Allah yang mengetahui maksudnya) Allah, Dialah Tuhan yang mutlak disembah, tidak ada Tuhan selainNya, hanya Dia yang maha Hidup dan Berdiri Sendiri. Aku meminta kepadaMu ya Allah, bahwa aku menyaksikan tidak ada Tuhan yang patut disembah hanya Engkau yang maha Esa, Engkau tempatku meminta, Engkau tidak dilahirkan dan tidak melahirkan, dan tidak ada siapa juga yang menyekutui Engkau.

KHASIAT ISMUL A’ZOM

Selain itu Imam Al-Ghazali menerangkan ada sebuah hadis yang menerangkan bahwa pada suatu peristiwa Rasulullah saw mendengar seseorang yang mengucapkan do’a seperti tersebut diatas. Lalu Rasulullah saw berkata: “Demi diriku yang dijadikan Tuhan, sesungguhnya dia berdo’a dengan ismul a’zam. Apabila meminta dengannya nizcaya diberi Tuhan dan apabila berdo’a dengannya, niscaya diperkenan Tuhan.